LUNASPORT ,- Formula 1 kembali menghadirkan gebrakan baru untuk musim 2025. Pihak penyelenggara resmi mengumumkan bahwa format Sprint Race akan digelar di tiga sirkuit yang belum pernah mengadopsinya sebelumnya, yakni Montreal (Kanada), Zandvoort (Belanda), dan Singapore.
Sprint Race sendiri adalah balapan singkat sejauh sekitar 100 kilometer yang digelar pada hari Sabtu. Ajang ini menjadi daya tarik tersendiri karena memberikan poin tambahan bagi delapan pembalap teratas, sekaligus menentukan posisi start untuk balapan utama hari Minggu.
BACA JUGA :
Timnas Indonesia Hadapi Arab Saudi dan Irak di Putaran 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
Selain tiga sirkuit baru tersebut, beberapa venue lama seperti Shanghai, Miami, dan Silverstone tetap mempertahankan format sprint. Namun, sirkuit-sirkuit legendaris seperti Interlagos (Brasil), Spa-Francorchamps (Belgia), Austin (AS), dan Lusail (Qatar) justru kembali ke format balapan tradisional.

Pihak Formula 1 menegaskan bahwa penambahan Sprint Race di musim 2025 bertujuan untuk meningkatkan keterlibatan penonton (fan engagement), baik melalui siaran televisi maupun atmosfer langsung di sirkuit. Langkah ini diharapkan membuat akhir pekan balap semakin seru dan tidak tertebak.
Banyak penggemar menyambut positif kabar ini karena Sprint Race dikenal menghadirkan aksi menyalip yang lebih berani, insiden tak terduga, dan drama balapan yang padat. Namun, ada pula yang mengkritisi format ini, menganggapnya berisiko mengurangi makna balapan utama di hari Minggu.
Dengan hadirnya Sprint Race di Montreal, Zandvoort, dan Singapore, musim F1 2025 dipastikan akan menghadirkan tontonan lebih menegangkan. Akankah perubahan ini membuat balapan semakin kompetitif atau justru menimbulkan kontroversi baru?