LUNASPORT , – Asosiasi Pesepak Bola Belanda, yaitu Asosiasi Pemain Kontrak (VVCS), melontarkan kritik keras kepada FC Twente karena dianggap memperlakukan bek Timnas Indonesia, Mees Hilgers, secara tidak adil.
Direktur VVCS, Louis Everard, menilai Twente sengaja “merundung” Hilgers dengan cara membekukannya dari skuad utama lantaran kontraknya segera habis.
Sebelumnya, Hilgers hampir hengkang ke klub Prancis, Stade Brestois 29, pada tenggat bursa transfer musim panas 2025/2026. Namun, kepindahan itu gagal terwujud karena proses administrasi tidak sempat diselesaikan tepat waktu.
BACA JUGA :
Verstappen Menang di Baku, Piastri Gagal Finis dan Klasemen Dunia Memanas
Kontrak Hilgers bersama Twente akan berakhir pada 30 Juni 2026. Pemain berusia 24 tahun itu pun sudah menyatakan keinginannya untuk meninggalkan De Grolsch Veste.
“Ini terlihat sebagai penyalahgunaan wewenang oleh klub. Dia tidak dimainkan hanya karena kontraknya tidak diperpanjang, bahkan diakui secara terbuka,” ujar Everard, dikutip dari Voetbal Primeur.
Menurut Everard, langkah Twente tersebut bisa digugat secara hukum karena dianggap tidak profesional. “Ini pada dasarnya bentuk perundungan. Tidak sesuai dengan standar profesional sebagai pemberi kerja, dan menurut saya bisa ditempuh jalur hukum,” jelasnya.
LUNA BERITA :
Dua Lipa Pecat Managernya Gara-Gara Tak Dukung PalestinaSerangan Geng di Haiti Tewaskan 50 Orang, Puluhan Rumah Dibakar
Everard juga menyinggung kasus serupa yang menimpa Ajax musim lalu, ketika sejumlah pemain yang mendapat izin pindah justru dipinggirkan. “Kami waktu itu menyoroti keras Ajax, karena itu bukan cara pantas memperlakukan karyawan. Itu sama saja dengan merundung pemain, meski ironisnya justru berhasil,” tambahnya.