Jakarta, 13 Oktober 2025 – Mantan pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong, melontarkan kritik tajam terhadap pihak-pihak di Korea Selatan yang, menurutnya, meremehkan kiprahnya selama melatih skuad Garuda.
Pernyataan itu muncul tak lama setelah dirinya dipecat oleh klub K League 1, Ulsan HD, hanya dua bulan sejak ditunjuk sebagai pelatih utama.
Dalam wawancara dengan KBS pada Senin (13/10/2025), Shin menilai banyak pengamat di negaranya tidak memberi penghargaan yang semestinya terhadap pengalamannya di Indonesia, meski ia mencatat sejumlah pencapaian penting di level internasional.
“Orang-orang terus meremehkan pengalaman saya di Indonesia, tetapi bagaimana mungkin tim peringkat 127 FIFA bisa mengalahkan Arab Saudi atau bermain imbang dengan Australia? Itu omong kosong,” ujar Shin dengan nada kesal.
Pelatih berusia 55 tahun itu juga menegaskan bahwa kegagalannya di Ulsan HD bukan karena taktik yang buruk, melainkan karena dinamika internal klub.
“Saya rasa kegagalan saya disebabkan oleh kurangnya pemahaman saya tentang urusan internal klub. Namun, saya 100% tidak setuju dengan kritik bahwa taktik saya tidak berhasil di K League,” tegasnya.
Shin menambahkan, jika klub memberinya wewenang penuh, ia yakin mampu membawa Ulsan finis di posisi enam besar klasemen akhir.
BACA JUGA : Ducati Bersabar Tunggu Pemulihan Marc Marquez
Awal Singkat dan Akhir Cepat Bersama Ulsan HD
Ulsan HD resmi memutus kontrak Shin Tae-yong pada 9 Oktober 2025, setelah tim gagal bangkit dari tren negatif di kompetisi domestik.
Padahal, Shin memulai kiprahnya cukup baik dengan kemenangan 1-0 atas Jeju SK pada debutnya, 9 Agustus 2025. Namun, performa tim menurun drastis setelah itu gagal menang dalam tujuh laga beruntun, dengan tiga hasil imbang dan empat kekalahan.
Sebagai juara bertahan K League 1, Ulsan pun terpuruk ke posisi ke-10 dari 12 tim, sebelum akhirnya manajemen menunjuk Noh Sang-rae sebagai pelatih sementara mulai pekan ke-33 melawan Gwangju FC.
Jejak Prestasi Shin Tae-yong Bersama Timnas Indonesia
Meski kini menuai kritik di Korea Selatan, catatan karier Shin Tae-yong di Indonesia terbilang impresif. Ia resmi menangani Timnas Indonesia sejak Desember 2019, dan dalam lima tahun kepemimpinannya, tim nasional mencatat berbagai prestasi di level senior maupun kelompok umur.
Di level senior, Shin berhasil:
- Membawa Indonesia lolos ke 16 besar Piala Asia 2023
- Menjadi runner up Piala AFF 2020
- Mengantar Indonesia ke babak ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026
- Memastikan tiket ke Piala Asia 2027
Sementara di level muda, pelatih asal Yeongdeok itu juga mencatat sejumlah prestasi:
- Perunggu SEA Games 2021
- Runner up Piala AFF U23 2023
- Peringkat keempat Piala Asia U23 2024
Secara total, Shin mencatatkan:
- 57 pertandingan bersama Timnas senior (26 menang, 14 imbang, 17 kalah)
- 21 pertandingan di Timnas U23 (11 menang, 10 kalah)
- Kombinasi 38 laga di Timnas U20 dan U19 (18 menang, 7 seri, 13 kalah)
Dari Jakarta ke Ulsan: Perjalanan yang Belum Selesai
Meski petualangan singkatnya di Ulsan HD berakhir lebih cepat dari yang diharapkan, Shin Tae-yong menegaskan bahwa pengalamannya bersama Indonesia adalah bagian penting dari kariernya.
“Melatih Indonesia memberi saya banyak pelajaran tentang membangun tim dari nol dan menghadapi tekanan. Itu pengalaman yang luar biasa dan saya bangga karenanya,” katanya menutup wawancara.
LUNABERITA : Menkeu Purbaya Menolak Penggunaan APBN Untuk Bayar Utang Kereta Cepat
Meski kini kembali ke Korea Selatan tanpa klub, publik sepak bola Asia masih menanti langkah selanjutnya dari sosok pelatih yang pernah membawa Timnas Indonesia naik kelas di mata dunia.