Jakarta, 5 November 2025 – Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, kembali menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat Indonesia setelah Timnas Indonesia gagal melaju ke Piala Dunia 2026.
Dalam keterangannya, Erick menyebut telah menyampaikan permintaan maaf secara langsung kepada Presiden Prabowo Subianto atas hasil yang belum memuaskan tersebut.
“Saya mohon maaf, dan saya sudah bicara mohon maaf itu langsung ketika kita kalah,” ujar Erick dalam rilis yang diterima Kompas.com, Selasa (4/11/2025).
“Kita sebagai bangsa tidak salah bermimpi, dan menjalankan mimpi itu kemarin kita lakukan dengan serius. Tapi mohon maaf, belum bisa maksimal.”
Dukungan Presiden Prabowo: “Coba Lagi, Pak Erick”
Meski gagal membawa Timnas Indonesia ke ajang paling bergengsi dunia, Erick menyebut Presiden Prabowo tetap memberikan dukungan penuh dan pesan penyemangat.
“Ketika saya sampaikan kepada Pak Presiden, beliau bilang, ‘ya coba lagi Pak Erick, harus coba lagi.’ Wah jadi semangat lagi saya,” kata Erick.
Erick menilai dukungan tersebut menjadi motivasi penting bagi PSSI untuk terus memperbaiki sistem pembinaan dan pengembangan sepak bola nasional.
Fokus pada Pembinaan Jangka Panjang dan Blueprint 2045
Ketum PSSI itu menegaskan bahwa arahan Presiden membuat dirinya semakin berkomitmen membangun fondasi sepak bola nasional dari level usia muda.
Ia memastikan PSSI akan melanjutkan program pembinaan jangka panjang yang telah disusun melalui blueprint sepak bola Indonesia 2045.
“Saya senang dengan arahan Bapak Presiden yang mengatakan coba lagi, bikin program lagi yang lebih agresif,” ujarnya.
Erick menjelaskan bahwa dana PSSI yang mencapai lebih dari Rp500 miliar digunakan tidak hanya untuk persiapan menuju Piala Dunia, tetapi juga untuk berbagai program pengembangan usia muda dan kompetisi domestik.
“Itu ada dari TV, sponsor, sektor swasta, merchandise, dan juga dana pemerintah. Jadi saya harus memohon maaf kepada semua pihak yang sudah percaya kepada PSSI,” jelas Erick.
PSSI Terbuka terhadap Kritik dan Evaluasi Menyeluruh
Erick menegaskan bahwa PSSI terbuka terhadap kritik publik sebagai bentuk introspeksi dan pembelajaran untuk perbaikan ke depan.
“Dengan kritikan dan saran, kita terbuka. Saya tidak membela diri. Justru kritik itu jadi introspeksi. Jangan sampai kritik membuat kita tambeng, tapi kita dengar dan kita koreksi,” kata Erick.
Ia menambahkan, saat ini PSSI sedang melakukan evaluasi menyeluruh terhadap sistem kompetisi, manajemen, serta peta jalan pembinaan sepak bola nasional.
“Saya bertemu banyak pihak, di dalam dan luar negeri, untuk menyusun ulang lagi. Kita punya blueprint 2045 dengan target-target yang jelas,” ungkapnya.
Fokus pada Timnas Usia Muda dan Piala Dunia U17 2025
Salah satu fokus utama PSSI adalah tim nasional kelompok usia muda, termasuk Timnas U17 Indonesia yang sedang tampil di Piala Dunia U17 2025 di Qatar.
“Contohnya U17 itu targetnya 2031. Hari ini mereka akan tanding di Doha, dan saya akan lihat langsung,” kata Erick.
Menurutnya, tantangan pembinaan semakin besar karena FIFA kini menggelar Piala Dunia U17 setiap tahun.
“Artinya, adik-adiknya juga harus disiapin karena tahun depan mesti tanding lagi. Secara realita mungkin tidak tiap tahun lolos, tapi targetnya bisa dua atau tiga kali lolos,” ujarnya.
“Kegagalan Ini Bukan Akhir, Tapi Awal untuk Bangkit”
Erick Thohir menegaskan bahwa kegagalan lolos ke Piala Dunia 2026 bukan akhir dari perjalanan Timnas Indonesia, melainkan titik tolak untuk bangkit lebih kuat.
“Yang penting kita coba lagi, perbaiki lagi, dan tetap bermimpi besar untuk Indonesia,” tegas Erick menutup pernyataannya.
LUNABERITA : Dolar AS Menguat di Tengah Ketidakpastian Penurunan Suku Bunga The Fed
Kegagalan Timnas Indonesia melangkah ke Piala Dunia 2026 menjadi pelajaran berharga bagi sepak bola nasional.
Erick Thohir memastikan PSSI akan melakukan evaluasi menyeluruh, memperkuat program pembinaan usia muda, dan menjalankan blueprint 2045 demi mewujudkan mimpi besar sepak bola Indonesia di masa depan.