Juventus menghadapi tantangan besar saat bertandang ke markas Bodo/Glimt pada laga Liga Champions, Rabu 26 November 2025 dini hari WIB. Selain kualitas permainan tuan rumah, kondisi cuaca ekstrem dan lapangan rumput sintetis di Aspmyra Stadion diprediksi menjadi faktor yang dapat menyulitkan para pemain Bianconeri.
Kondisi Ekstrem di Aspmyra Stadion
Laga ini sangat penting bagi kedua tim yang sedang berjuang lolos dari fase grup. Bodo/Glimt berada di posisi ke-29 dengan dua poin, sedangkan Juventus berada di peringkat ke-26 dengan tiga poin. Tambahan tiga poin menjadi hal wajib untuk menjaga peluang menuju babak selanjutnya.
Meski Juventus unggul secara materi pemain, Bodo/Glimt memiliki keuntungan besar dengan bermain di kandang sendiri. Cuaca di Norwegia saat ini diperkirakan mencapai minus enam derajat celcius, jauh lebih dingin dibanding suhu pertandingan yang biasa dihadapi Juventus di Serie A.
Selain itu, lapangan rumput sintetis di Aspmyra Stadion menjadi tantangan tambahan bagi pasukan Massimiliano Allegri karena mayoritas pemain Juventus terbiasa bermain di lapangan rumput alami.
Cambiaso Akui Juventus Tidak Terbiasa dengan Kondisi Ini
Wing-back Juventus, Andrea Cambiaso, secara jujur menilai cuaca ekstrem dan permukaan lapangan sintetis dapat berdampak langsung pada performa fisik para pemain.
“Ini sesuatu yang berbeda, dan terasa berbeda, tetapi kami harus siap. Ini akan sulit, tetapi kami harus siap,” ujar Cambiaso dikutip dari Football Italia.
Ia menjelaskan bahwa suhu ekstrem dapat mengubah cara tubuh bekerja selama pertandingan.
“Perbedaannya terletak pada fisik, karena suhunya akan mencapai minus enam derajat celcius. Itu memengaruhi pernapasan Anda, kekuatan kaki Anda, dan kami harus mengganti sepatu. Saya belum pernah bermain di lapangan sintetis sejak usia 17 tahun, dan itu akan menjadi perbedaan terbesar,” jelas Cambiaso.
Juventus Harus Minim Kesalahan
Dengan kondisi tersebut, Juventus tidak hanya dituntut unggul secara kualitas permainan, tetapi juga harus menyesuaikan diri dengan situasi lapangan. Kesalahan kecil bisa menjadi mahal ketika menghadapi lawan yang terbiasa dengan lingkungan ekstrem seperti Bodo/Glimt.
Kemenangan menjadi target mutlak jika Juventus ingin tetap bersaing dalam perebutan tiket fase gugur Liga Champions musim ini.