MotoGP

Ducati Beruntung Punya Sang Juara Dunia 2025

DUCATI

Dominasi Marc Marquez di musim MotoGP 2025 tak bisa dipungkiri. Pembalap asal Spanyol ini tampil luar biasa dengan memenangi 11 balapan utama dan 14 sprint race, mengunci gelar juara dunia ke-7 sepanjang kariernya dan yang pertama sejak 2019. Tak hanya itu, ia menuntaskannya dengan lima seri tersisa, sebuah prestasi langka yang menunjukkan kelasnya sebagai salah satu legenda MotoGP.

Ducati Dapat Durian Runtuh

Menurut Alberto Puig, bos tim Honda yang dulu pernah membesarkan Marquez, pabrikan Ducati sangat beruntung bisa memiliki pembalap seperti dirinya.

“Kamu bisa bilang Ducati beruntung. Mereka beruntung punya dia, yang memenangkan begitu banyak balapan,” ujar Puig kepada situs resmi MotoGP.

Puig juga menyiratkan bahwa kesuksesan Marquez di 2025 lebih disebabkan oleh faktor pembalap, bukan karena motor Ducati GP25 yang dianggap tidak mengalami peningkatan besar dibanding tahun sebelumnya. Hal ini bisa dilihat dari performa Pecco Bagnaia, juara dunia dua musim sebelumnya, yang justru kesulitan beradaptasi sepanjang musim.

BACA JUGA : PSSI Akhiri Kerja Sama dengan Patrick Kluivert sebagai Pelatih Timnas Indonesia

Dari Honda ke Ducati: Langkah yang Terbukti Tepat

Langkah Marquez meninggalkan Honda pada akhir 2023 sempat dianggap kontroversial. Namun, Puig mengakui bahwa keputusannya saat itu benar dan berani, apalagi mengingat kondisi Marquez yang masih dalam proses pemulihan dari cedera panjang.

“Marc pantas mendapat gelar itu lebih dari siapa pun. Setelah semua penderitaan dan rasa sakit yang ia alami, ia memilih jalannya sendiri dan terbukti benar,” tambah Puig.

Sejak 2020, Marquez memang dihantui serangkaian cedera, terutama pada lengan dan bahu, yang membuat performanya menurun drastis. Namun musim 2025 menjadi momen comeback sempurna bagi sang pembalap bernomor 93.

Musim 2025: Cerminan Kejayaan 2019

Dominasi Marquez musim ini mengingatkan banyak penggemar akan performa fenomenalnya di MotoGP 2019, ketika ia meraih 12 kemenangan dan naik podium di 18 dari 19 seri meski motor Honda saat itu dinilai kurang kompetitif.

“Pada 2019 hasilnya luar biasa. Kombinasi motor dan pembalap saat itu benar-benar senjata mematikan,” kenang Puig.

Dan kini, meski dengan tim dan motor yang berbeda, Marquez menunjukkan bahwa kualitas dan mental juara yang ia miliki tetap tidak luntur.

Cedera Kembali Menghantui

Sayangnya, setelah memastikan gelar di Grand Prix Jepang, Marquez mengalami cedera bahu usai kecelakaan di Grand Prix Indonesia. Hal ini memaksanya absen di dua seri selanjutnya Australia dan Malaysia.

Awalnya tim medis mencoba pemulihan tanpa operasi, namun akhirnya tindakan bedah dilakukan dan dinyatakan berhasil. Meski begitu, Ducati belum memberikan kepastian kapan Marquez akan kembali ke lintasan.

Diperkirakan, fokus utama Marquez saat ini adalah rehabilitasi, dengan kemungkinan comeback menjelang akhir musim.

Kisah Marc Marquez di musim 2025 adalah kisah comeback yang sempurna. Dari keterpurukan akibat cedera, pindah ke tim satelit Ducati, hingga kembali naik tahta sebagai juara dunia MotoGP, ia membuktikan bahwa talenta, kerja keras, dan mental juara bisa mengalahkan segala keterbatasan.

LUNABERITA : Ulang Tahun ke-29 Prilly Latuconsina: Sederhana, Penuh Cinta, dan Sentuhan Sinematik dari Omara

Tak heran jika bahkan mantan bosnya sekalipun, Alberto Puig, menyebut bahwa Ducati sangat beruntung memilikinya. Kini tinggal menunggu, apakah Marquez akan terus mendominasi musim depan atau justru tantangan baru akan muncul?