Pelatih tunggal putri Indonesia, Imam Thohari, mengungkapkan bahwa kondisi Gregoria Mariska Tunjung belum pulih sepenuhnya dari vertigo yang dialaminya sejak awal tahun. Situasi ini membuat Gregoria terpaksa melewatkan sejumlah turnamen besar seperti Sudirman Cup, Indonesia Open, Hong Kong Open, dan Korea Open.
Meski belum seratus persen bugar, Gregoria justru tampil luar biasa saat turun di Kumamoto Masters Japan 2025. Bertanding di Prefectural Gymnasium, Kumamoto, Jepang, ia mampu melangkah hingga ke partai final sebelum dikalahkan wakil Thailand, Ratchanok Intanon, dengan skor 16-21 dan 20-22.
Imam Thohari menyebut pencapaian Gregoria tidak lepas dari kemampuan teknik dan insting bermain yang tetap terjaga meskipun kondisinya belum ideal. Menurutnya, langkah Gregoria menuju final bahkan cukup dramatis.
Perjalanan Dramatis Gregoria di Kumamoto Masters
Salah satu momen yang mencuri perhatian adalah ketika Gregoria sempat tertinggal sangat jauh 1-13 di salah satu pertandingan, namun perlahan bangkit dan berbalik menang. Kondisi tersebut menggambarkan betapa besar upaya Gregoria untuk tetap kompetitif meski vertigo sesekali muncul mengganggu keseimbangannya.
Imam menilai bahwa perjuangan Gregoria patut diapresiasi karena tetap mampu menunjukkan performa elite di tengah keterbatasan fisik. Ia menyebut bahwa masuk ke final pun sudah menjadi pencapaian luar biasa.
Sementara itu, Gregoria mengaku tetap bersyukur meski hanya menempati posisi runner up. Ia mengatakan bahwa banyak pelajaran positif yang bisa ia ambil dari perjalanan sepanjang turnamen.
Gregoria bahkan sempat membuka peluang untuk memperpanjang pertandingan saat menyamakan skor menjadi 20-20 pada gim kedua. Namun permainan solid Ratchanok Intanon membuat Gregoria harus mengakui keunggulan lawan.
Di gim pertama, Gregoria juga berkesempatan unggul, tetapi kehilangan momentum. Pada gim kedua, ia sempat tertinggal 16-20 namun mampu menyusul hingga 20-20 sebelum akhirnya kalah tipis.
Putri KW Mengisi Kekosongan Prestasi Tunggal Putri Indonesia
Di tengah absennya Gregoria pada beberapa turnamen besar, Indonesia tetap memiliki prestasi melalui Putri Kusuma Wardani. Putri KW berhasil menembus final Australia Open 2025 sebelum dikalahkan An Se Young.
Berbeda dengan Gregoria yang terkendala kondisi kesehatan, Putri KW tampil konsisten sepanjang 52 pekan terakhir. Konsistensi itu mengantarkannya naik ke peringkat tujuh dunia. Sementara itu, Gregoria tetap berada di posisi kesepuluh meski frekuensi bertandingnya lebih sedikit.
Putri KW juga memastikan diri lolos ke World Tour Finals 2025 yang akan digelar di Hangzhou. Kompetisi tersebut mempertemukan delapan pemain terbaik dunia, sehingga menjadi kesempatan penting untuk meningkatkan pengalaman dan jam terbang.
Imam Thohari berpesan agar Putri KW memanfaatkan momen ini sebaik mungkin. Menurutnya, kesempatan bertanding di level tertinggi bisa menjadi modal penting untuk performa di tahun depan.