MotoGP

MotoGP Jepang, Bagnaia Menang Sprint, Ducati Kembali Tampil Perkasa

MOTOGP

LUNASPORT, 27 September 2025 – Francesco “Pecco” Bagnaia akhirnya kembali menemukan performa terbaiknya. Pembalap Ducati itu sukses merebut pole position sekaligus mengamankannya menjadi kemenangan sprint MotoGP Jepang 2025 di Sirkuit Motegi, Sabtu (27/9).

Bagnaia tampil dominan sejak awal balapan. Ia langsung melesat meninggalkan Pedro Acosta, dan kemudian berhasil mempertahankan jarak dari Marc Marquez, yang sempat menyalip pembalap KTM tersebut di lap-lap terakhir.

Saya sudah kembali. Ini balapan terbaik saya. Tim bekerja sempurna memberikan set-up yang tepat, dan akhirnya saya bisa merasa nyaman di atas motor. Perasaan ini sangat manis,” ujar Bagnaia usai balapan dengan senyum lebar.

BACA JUGA :
Jadwal MotoGP Jepang 2025 di Motegi: Sprint & Race Utama

Perubahan Teknis Jadi Kunci

Kebangkitan Bagnaia tak lepas dari serangkaian uji coba usai MotoGP San Marino. Tim Ducati melakukan penyesuaian pada motor, termasuk penggunaan komponen baru seperti swingarm, garpu, aerodinamika, serta rem berdiameter 355 mm.

Davide Tardozzi mengonfirmasi ada sejumlah perubahan, meski tak menyebut detail apakah benar komponen itu berasal dari versi GP24. Bagnaia sendiri mengaku, perbaikan membuatnya jauh lebih nyaman.

“Tim saya menyatukan dua motor dengan spesifikasi sama sejak pagi, dan itu membuat saya lebih percaya diri. Pole position sempurna, balapan juga sempurna,” jelas juara dunia tiga kali tersebut.

Ketika ditanya soal penggunaan suku cadang dari Ducati GP24, Bagnaia enggan memberi kepastian.
“Yang jelas, itu bagian yang juga dipakai Marc (Marquez). Kenapa bisa bekerja sekarang? Saya tidak tahu, tapi hasilnya berbicara. Saya hanya senang akhirnya bisa tampil seperti tahun lalu,” tegasnya.

LUNABERITA :
Belanda Kembalikan 30 Ribu Artefak dan Dokumen ke Indonesia

Fokus ke Balapan Utama

Meski berhasil mengamankan kemenangan sprint, Bagnaia menegaskan bahwa balapan utama Minggu (28/9) akan menjadi tantangan lebih berat. Faktor degradasi ban disebut sebagai hal krusial.

“Balapan panjang akan sangat sulit. Ban cepat aus, baik depan maupun belakang. Start yang bagus penting, tapi juga harus pandai mengatur ritme. Hari ini saya menekan keras di awal, dan di akhir harus sedikit menahan,” ungkap Bagnaia.

Ia juga mengakui bahwa Marc Marquez bisa menjadi lawan terdekat jika melakukan start lebih baik.
“Target saya tetap realistis, finis di lima besar. Tapi kalau ada peluang, tentu saya akan berusaha berada di depan,” pungkasnya.

Dengan enam balapan tersisa musim ini, kemenangan sprint di Motegi menjadi sinyal bahwa Bagnaia dan Ducati masih punya peluang memperbaiki posisi di klasemen dan menutup musim dengan hasil terbaik.